Langit kelabu dan muram, tanah berlumpur yang melesak di bawah kakinya, dan gerimis tipis yang merembes hingga ke tulang-tulangnya—setelah setiap regresi, Karen Heyer memulihkan ingatannya tentang masa lalu pada saat ini. Meski telah menjalani hidupnya berulang kali, kematian tragis selalu menjadi satu-satunya akhir yang ia temui. Pada perulangan pertama, ia hanya mengira dirinya terbangun di dalam sebuah novel, memaksanya untuk mengikuti alur cerita demi mencapai akhir bahagia. Namun, kebahagiaan tampaknya tak pernah tertulis dalam takdirnya.
Tak peduli apa yang ia lakukan, siapa yang ia temui, atau apa yang ia katakan, kematian brutal selalu menantinya. Namun, pada perulangan ke-100, Karen memutuskan untuk mencoba sesuatu yang baru—pembunuhan. Sembilan puluh sembilan kematian bisa membuat siapa pun gila, dan Karen selalu menganggap dirinya orang biasa. Mungkin, dengan mengacaukan segalanya, ia bisa mencapai akhir yang benar-benar berbeda.
Komentar