Aristine, putri pertama Kekaisaran Silvanus, telah lama diasingkan dan dipenjara karena memiliki kemampuan unik yang disebut “Mata Raja”, yang memungkinkan dia melihat masa lalu, masa kini, dan masa depan. Ia hidup dalam bayang-bayang, tersembunyi dari dunia luar dan dianggap sebagai ancaman oleh ayahnya sendiri, sang Kaisar.
Namun, nasib Aristine berubah drastis ketika ia dijadikan pion politik dalam pernikahan paksa dengan Tarkan, pangeran kedua dari kerajaan musuh, Irugo. Tindakan ini dimaksudkan untuk memicu perang, dan Aristine dikirim sebagai umpan.
Alih-alih menyerah pada keputusasaan, Aristine melihat kesempatan ini sebagai jalan menuju kebebasan. Ia bertekad untuk memanfaatkan kemampuan uniknya dan kecerdasannya untuk menghasilkan uang dan membangun kehidupan mandiri, jauh dari bayang-bayang keluarganya dan takdir yang telah ditentukan untuknya.
Komentar